Riverboarding lahir pada tahun 1970an. Awalnya
muncul dari kebosanan sekelompok pemandu rafting di Perancis. Mereka
menginginkan berenang di sungai dengan cara yang lebih menarik, lebih
menantang. Maka orang-orang yang sudah sangat akrab dengan
karakter sungai itu mengikat beberapa jaket pelampung menjadi satu,
lalu terjun. Ya, sesederhana itulah cikal bakal lahirnya riverboard.
Harus diakui, orang Perancis memang paling kreatif menciptakan tantangan
yang tak terbayangkan sebelumnya.
Salah satu faktor tantangan
dalam kegiatan yang juga dikenal dengan sebutan hydrospeed ini adalah
kecepatan. Pada bagian arus yang sangat deras, kecepatan peselancar bisa
melebihi 30 km per jam. Sama sekali tidak cepat jika dibandingkan
kebut-kebutan dengan sepeda motor. Namun, tantangan lainnya adalah
hubungan langsung antara pelaku dengan sungai. it's just between you and
the river , begitu semboyan para pecintanya. Papan selancar modern yang
umumnya terbuat dari karet busa itu berketebalan 8-12 cm. Di air sungai
yang bergolak, terkadang papan setebal itu tidak berarti apa-apa.
Dengan perahu karet atau kayak, kita seringkali ditelan jeram. Dengan
riverboard, hampir sepanjang waktu kita berada sejajar dengan permukaan
air. Sisanya, sebentar terbenam sebentar terlempar ke udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar